Untuk mulai suatu usaha banyak hal yang kadang menjadi ganjalan seseorang. Ada yang terganjal oleh modal, bidang usaha dan bahkan kemauan seseorang, kendala-kendala seperti ini membuat orang enggan untuk berwirUsaha, dan memilih lebih baik menjadi pekerja. Padahal menjadi pekerja itu memang mudah dan tenang namun jangan lupa untuk menjadi pegawai swasta tidak ada jaminan untuk hari tua apalagi saat ini berbagai perusahaan sudah menerapkan kontrak bagi karyawan jadi satu-satunya yaitu WIRAUSAHA.
Kendala modal sebenarnya tidak menjadi persoalan yang besar, berapapun modal yang dimiliki maka usaha dapat dijalankan sebisanya dan semampunya, misalkan untuk dagang, jika punya seratus ribu maka jalankan dengan modal seperti itu dan jika sudah maju pasti ada beberapa agen yang bisa meminjamkan barang dagangannya kepada kita jadi kenapa mesti pusing dengan modal, bahkan dengan sistem outsourcing pekerjaan kepada pihak lain kita bisa wirausaha hanya dengan modal keberanian.
Untuk membangkitkan bidang usaha apa yang akan dijalankan maka paling utama dalam diri kita yakinka bahwa setiap manusia bisa berusaha apapun, jadi tidak ada yang namanya itu bidangnya. Persoalannya mau kita belajar kepada orang lain dan belajar secara mandiri, saat ini di internet sudah banyak kelompok-kelompok wirausaha maka masuklah kesitu dan ikuti arusnya sehingga jika kita tertarikmaka hati kita pun akan mengatakan bahwa usaha ini ENAK.
Kemauan diri ? kalau hanya mengurung dikamar atau dirumah dan gaul dengan pemalas yah...gak akan ada yang namanya kemauan paling ada dorongan perasaan takuuut aja, maka yakinkan mulailah dari sekarang...Ayo kita usaha dan wira usaha buat jejaring yang kuat ....Selamat berusaha.
Selasa, 03 Februari 2009
Rabu, 21 Januari 2009
Pendidikan Kejuruan
Pendidikan kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan satuan pendidikan lainnya. Perbedaan tersebut dapat dikaji dari tujuan pendidikan, substansi pelajaran, tuntutan pendidikan dan lulusannya. Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Dari tujuan pendidikan kejuruan tersebut mengandung makna bahwa pendidikan kejuruan di samping menyiapkan tenaga kerja yang profesional juga mempersiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan program kejuruan atau bidang keahlian.
Berdasarkan pada tujuan pendidikan kejuruan di atas, maka untuk memahami filosofi pendidikan kejuruan perlu dikaji dari landasan penyelenggaraan pendidikan kejuruan sebagai berikut :
a. Asumsi tentang anak didik
Pendidikan kejuruan harus memandang anak didik sebagai individu yang selalu dalam proses untuk mengembangkan pribadi dan segenap potensi yang dimilikinya. Pengembangan ini menyangkut proses yang terjadi pada diri anak didik, seperti proses menjadi lebih dewasa, menjadi lebih pandai, menjadi lebih matang, yang menyangkut proses perubahan akibat pengaruh eksternal, antara lain berubahnya karir atau pekerjaan akibat perkembangan sosial ekonomi masyarakat.
Pendidikan kejuruan merupakan upaya menyediakan stimulus berupa pengalaman belajar untuk membantu mereka dalam mengembangkan diri dan potensinya. Oleh karena itu, keunikan tiap individu dalam berinteraksi dengan dunia luar melalui pengalaman belajar merupakan upaya terintegrasi guna menunjang proses perkembangan diri anak didik secara optimal. Kondisi ini tertampilkan dalam prinsip pendidikan kejuruan “learning by doing”, dengan kurikulum yang berorientasi pada dunia kerja.
b. Konteks sosial pendidikan kejuruan
Tujuan dan isi pendidikan kejuruan senantiasa dibentuk oleh kebutuhan masyarakat yang berubah begitu pesat, sekaligus juga harus berperan aktif dalam ikut serta menentukan tingkat dan arah perubahan masyarakat dalam bidang kejuruannya tersebut.
Pendidikan kejuruan berkembang sesuai dengan perkembangan tuntutan masyarakat, melalui dua institusi sosial. Pertama, institusi sosial yang berupa struktur pekerjaan dengan organisasi, pembagian peran atau tugas, dan perilaku yang berkaitan dengan pemilihan, perolehan dan pemantapan karir. Institusi sosial yang kedua, berupa pendidikan dengan fungsi gandanya sebagai media pelestarian budaya sekaligus sebagai media terjadinya perubahan sosial.
c. Dimensi ekonomi pendidikan kejuruan
Hubungan dimensi ekonomi dengan pendidikan kejuruan secara konseptual dapat dijelaskan dari kerangka investasi dan nilai balikan (value of return) dari hasil pendidikan kejuruan. Dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan, baik swasta maupun pemerintah semestinya pendidikan kejuruan memiliki konsekuensi investasi lebih besar daripada pendidikan umum. Di samping itu, hasil pendidikan kejuruan seharusnya memiliki peluang tingkat balikan (rate of return) lebih cepat dibandingkan dengan pendidikan umum. Kondisi tersebut dimungkinkan karena tujuan dan isi pendidikan kejuruan dirancang sejalan dengan perkembangan masyarakat, baik menyangkut tugas-tugas pekerjaan maupun pengembangan karir peserta didik.
Pendidikan kejuruan merupakan upaya mewujudkan peserta didik menjadi manusia produktif, untuk mengisi kebutuhan terhadap peran-peran yang berkaitan dengan peningkatan nilai tambah ekonomi masyarakat. Dalam kerangka ini, dapat dikatakan bahwa lulusan pendidikan kejuruan seharusnya memiliki nilai ekonomi lebih cepat dibandingkan pendidikan umum.
d. Konteks Ketenagakerjaan Pendidikan Kejuruan
Pendidikan kejuruan harus lebih memfokuskan usahanya pada komponen pendidikan dan pelatihan yang mampu mengembangkan potensi manusia secara optimal. Meskipun pada dasarnya hubungan antara pendidikan kejuruan dan kebijakan ketenagakerjaan adalah hubungan yang didasari oleh kepentingan ekonomis, tetapi harus selalu diingat bahwa hubungan penyelenggraan pendidikan kejuruan tidak semata-mata ditentukan oleh kepentingan ekonomi.
Dalam konteks ini diartikan bahwa pendidikan kejuruan, dengan dalih kepentingan ekonomi, tidak seharusnya hanya mendidik anak didik dengan seperangkat skill atau kemampuan spesifik untuk pekerjaan tertentu saja, karena keadaan ini tidak memperhatikan anak didik sebagai suatu totalitas. Mengembangkan kemampuan spesifik secara terpisah dari totalitas pribadi anak didik, berarti memberikan bekal yang sangat terbatas bagi masa depannya sebagai tenaga kerja.
Berdasarkan pada tujuan pendidikan kejuruan di atas, maka untuk memahami filosofi pendidikan kejuruan perlu dikaji dari landasan penyelenggaraan pendidikan kejuruan sebagai berikut :
a. Asumsi tentang anak didik
Pendidikan kejuruan harus memandang anak didik sebagai individu yang selalu dalam proses untuk mengembangkan pribadi dan segenap potensi yang dimilikinya. Pengembangan ini menyangkut proses yang terjadi pada diri anak didik, seperti proses menjadi lebih dewasa, menjadi lebih pandai, menjadi lebih matang, yang menyangkut proses perubahan akibat pengaruh eksternal, antara lain berubahnya karir atau pekerjaan akibat perkembangan sosial ekonomi masyarakat.
Pendidikan kejuruan merupakan upaya menyediakan stimulus berupa pengalaman belajar untuk membantu mereka dalam mengembangkan diri dan potensinya. Oleh karena itu, keunikan tiap individu dalam berinteraksi dengan dunia luar melalui pengalaman belajar merupakan upaya terintegrasi guna menunjang proses perkembangan diri anak didik secara optimal. Kondisi ini tertampilkan dalam prinsip pendidikan kejuruan “learning by doing”, dengan kurikulum yang berorientasi pada dunia kerja.
b. Konteks sosial pendidikan kejuruan
Tujuan dan isi pendidikan kejuruan senantiasa dibentuk oleh kebutuhan masyarakat yang berubah begitu pesat, sekaligus juga harus berperan aktif dalam ikut serta menentukan tingkat dan arah perubahan masyarakat dalam bidang kejuruannya tersebut.
Pendidikan kejuruan berkembang sesuai dengan perkembangan tuntutan masyarakat, melalui dua institusi sosial. Pertama, institusi sosial yang berupa struktur pekerjaan dengan organisasi, pembagian peran atau tugas, dan perilaku yang berkaitan dengan pemilihan, perolehan dan pemantapan karir. Institusi sosial yang kedua, berupa pendidikan dengan fungsi gandanya sebagai media pelestarian budaya sekaligus sebagai media terjadinya perubahan sosial.
c. Dimensi ekonomi pendidikan kejuruan
Hubungan dimensi ekonomi dengan pendidikan kejuruan secara konseptual dapat dijelaskan dari kerangka investasi dan nilai balikan (value of return) dari hasil pendidikan kejuruan. Dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan, baik swasta maupun pemerintah semestinya pendidikan kejuruan memiliki konsekuensi investasi lebih besar daripada pendidikan umum. Di samping itu, hasil pendidikan kejuruan seharusnya memiliki peluang tingkat balikan (rate of return) lebih cepat dibandingkan dengan pendidikan umum. Kondisi tersebut dimungkinkan karena tujuan dan isi pendidikan kejuruan dirancang sejalan dengan perkembangan masyarakat, baik menyangkut tugas-tugas pekerjaan maupun pengembangan karir peserta didik.
Pendidikan kejuruan merupakan upaya mewujudkan peserta didik menjadi manusia produktif, untuk mengisi kebutuhan terhadap peran-peran yang berkaitan dengan peningkatan nilai tambah ekonomi masyarakat. Dalam kerangka ini, dapat dikatakan bahwa lulusan pendidikan kejuruan seharusnya memiliki nilai ekonomi lebih cepat dibandingkan pendidikan umum.
d. Konteks Ketenagakerjaan Pendidikan Kejuruan
Pendidikan kejuruan harus lebih memfokuskan usahanya pada komponen pendidikan dan pelatihan yang mampu mengembangkan potensi manusia secara optimal. Meskipun pada dasarnya hubungan antara pendidikan kejuruan dan kebijakan ketenagakerjaan adalah hubungan yang didasari oleh kepentingan ekonomis, tetapi harus selalu diingat bahwa hubungan penyelenggraan pendidikan kejuruan tidak semata-mata ditentukan oleh kepentingan ekonomi.
Dalam konteks ini diartikan bahwa pendidikan kejuruan, dengan dalih kepentingan ekonomi, tidak seharusnya hanya mendidik anak didik dengan seperangkat skill atau kemampuan spesifik untuk pekerjaan tertentu saja, karena keadaan ini tidak memperhatikan anak didik sebagai suatu totalitas. Mengembangkan kemampuan spesifik secara terpisah dari totalitas pribadi anak didik, berarti memberikan bekal yang sangat terbatas bagi masa depannya sebagai tenaga kerja.
Selasa, 18 November 2008
CERITA TUTORIAL DI KANGGRAKSAN
Salah satu tempat ku melakukan TUTORIAL adalah di SD kanggraksan Cirebon,tempatnya sangat mudah dijangkau oleh kendaraan. Karakteristik mahasiswanya sungguh sangat aneh , Pada jam pertama aku masuk pasti setiap kelas kosong, semangat belajar masih sangat kurang sekali, namun kelebihannya adalah kemampuan mahasiswanya lebih baik sehingga masih bisa mengerjakan soal-soal TT, cuma tetap aja biasa nyontek. Kesan dalamkelas adalah berbeda-beda ciri khas dari kelas A adalah tenang, da masih banyak yang semangat belajar, ada yang aneh ada seorang mahasiswa setiap ganti mata tutorial kok ke Toilet terus,dan dikelas ini aku punya kesan makan udang bareng beberapa mahasiswa..Thanks for all of you juga thanks terhadap yang telah berikan cindera matanya. Di kelas B karena jam pertama kesannya kelasnya males, saat masuk paling 5 orang yang ada, tapi ada mahasiswa yang pandai walau lagi hamil dan saat ini sekarang lagi menghadapi kelahirannya moga selamat ya....Nah dikelas C lebih aneh lagi kerjaannya ribuuut melulu karena ada salah satu mahasiswa yang senengnya nyeloteh tapi banyak yang semangatnya dan khusus Ibu Titin ...ibu itu pinter tapi males yah bu...belajar yah...biar generasi yang dididik menjadi lebih cerdas.
Moga apa yang telah saya omongkan bermanfaat minimal terlatih untuk pusing.
Moga apa yang telah saya omongkan bermanfaat minimal terlatih untuk pusing.
Indahnya Pengorbanan Bersama UT
Mh...Setiap hari Sabtu atau minggu aku bangun jam 3 Subuh dan itu bukan untuk melaksanakan sholat malam, tapi berjalan menyusuri daerah untuk berjuang mencari nafkah sekaligus pengorbanan untuk mencerdaskan Guru-guru SD yaitu TUTORIAL di UT. Yah walau dalam keadaan kantuk yang teramat sangat namun dibalik itu ada suatu kenangan dan keindahan tersendiri bagi kehidupanku. UT yah itulah perguruan tinggi Negeri yang melakukan proses TUTORIAL saat perkuliahan dimulai. Yang paling berkesan dalam menjalankan tugas ini adalh mengajak Guru-guru SD untuk kembali belajar juga mencari tambahan pengetahuan dibangku kuliah. Kalau melihat sistem yang dijalankan di UT, sebagai salah satu TUTOR di UT saya merasa bangga sekali dengan sistem manajemen yang begitu rapi dan tertata, Namun dibalik kerapihan ternyata tak menjadi cermin bagi Mahasiswanya untuk bisa belajar lebih giat dan mengejar ketertinggalan pengetahuannya. Untuk mata kuliah yang saya ampu MATEMATIKA mahasiswa suka berkilah " Pak saya mah dari SPG gak kenal MATEMATIKA" Aku hanya senyum mengingat omongan tersebut dan ku bergumam kenapa belajar mesti mengenal awal dulu ??? Oh mahasiswa UT Bangkitlah lihatlah UT telah menata dengan begitu sempurna bahkan lebih sempurna dengan perguruan tinggi lainnya .....Moga Manfaat ilmuku yang tyelah sedikit kucipratkan pada Ibu Bapak Guru SD yang aku cintai....Amiiin
Senin, 07 April 2008
Mencari Nafkah
Ada orang yang dengan mudah mendapatkan penghasilan, ada juga yang dengan susah payah memperolehnya. Dan entah saya masuk kedalam golongan mana. tapi yang jelas aku bersukur sampai saat ini aku bisa mendapatkan nafkah dan bisa menafkahi anak dan istri. Pagi ini jam 03.00 aku berangkat keruma untuk melakukan tutorial UT di Palimanan, aku berangkat dengan motor dan dilanjutkan dengan elf dari leuwi panjang, cape rasanya....di palimanan aku memberikan tutorial kepada mahasisa UT yang nota bene adalah guru-guru SD di sekitar Cirebon. wah sungguh cape ternyata lebih mudah mengajar mahasiswa saya di UPI dari pada mereka, tapi aku terus coba- dan coba yang pada akhirnya aku cape dan panas tenggorakanku.....aku pulang jam 03.00 dari palimanan dan sampai rumah jam 21.30 di rumahku, akhirnya lelahhhhhh.
Rabu, 23 Januari 2008
Pakan Ikan
Maggot Pengganti PeletMaggot ternyata mampu menggantikan pelet sebagai pakan ternak alternatif untuk ikan. Selain kandungan gizinya tinggi, larva serangga itu juga ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan pengawet dalam pembiakannya. Berikut temuan penelitian selengkapnya.--------Selain mengetahui seluk-beluk bibit ikan yang bagus, beternak ikan juga harus memahami kondisi fisik air kolam pemeliharaan. Lalu, kejelian dalam memilih pakan juga diperlukan untuk menunjang keberhasilan budi daya ikan.Pakan berfungsi sebagai sumber energi dan materi kehidupan dalam budi daya ikan. Karena itu, pakan mempunyai pengaruh penting terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan.Selama ini hampir sebagian besar peternak ikan masih mengandalkan pelet sebagai pakan ikan. Selain mudah didapat dan awet, proses pembuatannya relatif mudah. Karena itu, peternak bisa memproduksinya sendiri.Sayang, pelet berbahan pengawet dan mengakibatkan rusaknya lingkungan perairan. Pelet yang tidak termakan oleh ikan pun akan meninggalkan sisa. Ini menjadikan air keruh dan kotor.Untuk itu, diperlukan alternatif pakan ikan alami. Salah satunya adalah maggot. Inilah yang mendorong Hartoyo dan Purnama Sukardi, peneliti dari Pusat Ahli Teknologi dan Kemitraan (Pattra) Lembaga Penelitian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, meneliti makanan alternatif untuk ikan peliharaan. Peneliti ingin mencari pakan ikan alami yang ramah lingkungan.Memproduksi pakan ikan alami memang bukan hal mudah. Tapi, hal itu bukanlah pekerjaan sulit. Persoalannya terletak pada sarana dan prasarana yang tergolong cukup mahal untuk ukuran ekonomi masyarakat pedesaan secara umum. Selain itu, diperlukan keahlian khusus dalam pengoperasiannya.Pakan sebagai makanan ikan yang baik harus mengandung nilai gizi tinggi dan seimbang. Gizi utama dalam pakan ikan setidaknya mengandung unsur protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air.Meski begitu, kebutuhan nutrisi ikan berubah-ubah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya, jenis, ukuran, dan aktivitas ikan, dan macam pakan. Faktor lingkungan tempat ikan hidup juga berpengaruh. Misalnya, suhu air dan kadar oksigen terlarut dalam kolam.Jumlah pakan yang dibutuhkan ikan setiap hari berhubungan erat dengan bobot dan umurnya. Namun, persentase jumlahnya semakin berkurang dengan bertambahnya ukuran dan umur ikan. Rata-rata jumlah pakan harian yang dibutuhkan seekor ikan adalah 3 persen - 5 persen dari bobot total tubuhnya.Ikan berukuran kecil dan berumur muda membutuhkan jumlah pakan lebih banyak daripada ikan dewasa berukuran besar. Kebutuhan akan nutrisi ikan kecil juga lebih tinggi. Terlebih pada kebutuhan unsur proteinnya.Misalnya, ikan dengan bobot 250 gram, kebutuhan pakan harian 1,7 persen - 5,8 persen dari biomassanya. Sementara ikan yang bobotnya 600 gram, kebutuhan pakan hariannya hanya 1,3 persen - 3 persen dari biomassanya.Protein berfungsi membentuk dan memperbaiki jaringan dan organ tubuh yang rusak. Pada kondisi tertentu protein digunakan sebagai sumber energi pada proses metabolisme.Karena itu, kadar protein pakan yang rendah akan menyebabkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. Daya tahan ikan juga menurun sehingga ikan akan mudah terserang penyakit.Maggot berasal dari telur lalat yang mengalami metamorfosis pada fase kedua setelah fase telur dan sebelum fase pupa yang kemudian berubah menjadi lalat dewasa. Larva itu hidup pada daging yang membusuk. Kadang juga menginvestasi pada luka hewan yang masih hidup. Termasuk pada manusia.Hasil penelitian menunjukkan, maggot ternyata bisa dikembangbiakkan pada media tertentu. Salah satunya limbah tahu. Dengan menambahkan ikan asin, ampas tahu ternyata cukup efektif menjadi media pembiakan maggot. Ikan asin berfungsi sebagai penarik lalat agar bertelur pada media yang kemudian menjadi maggot.Dalam prosesnya, penambahan ikan asin tidak boleh melebihi separo atau 50 persen dari berat ampas tahu. Pembiakan paling efektif jika ditambahkan 20 persen ikan asin dari berat ampas tahu.Bagaimana bila ampas tahu tidak ditambah dengan ikan asin? Atau ampas tahu dicampur ikan asin yang melebihi 50 persen dari ampas tahu? Yang terjadi adalah percuma karena tidak dapat menghasilkan maggot.Artinya, hal itu mengindikasikan bahwa lalat membutuhkan perbandingan ampas tahu dan ikan asin atau rucah dengan komposisi perbandingan tertentu secara tepat. Ikan asin atau ikan rucah berfungsi sebagai makanan maggot yang telah jadi. Keberadaannya juga diperlukan sebagai daya tarik lalat untuk bertelur pada media tersebut.Walaupun demikian, perbandingan ampas tahu dan ikan asin tidak berpengaruh terhadap kandungan protein pada maggot.Mengapa ampas tahu? Salah satu alasannya, selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan, khususnya perairan, pada tepung ampas tahu masih terdapat kandungan gizi. Yaitu, protein (23,55 persen), lemak (5,54 persen), karbohidrat (26,92 persen), abu (17,03 persen), serat kasar (16,53 persen), dan air (10,43 persen).Ketika ampas tahu dipilih untuk dijadikan media, diharapkan terjadi transfer energi dari ampas tahu pada maggot yang dihasilkan. Selain itu, sebagai limbah, ampas tahu mudah didapatkan dengan harga relatif terjangkau. Hal itu menjadikan teknologi pembiakan maggot merupakan teknologi yang murah dan mudah diaplikasikan.Diharapkan ada teknologi yang lebih aplikatif dan sederhana untuk memanfaatkan limbah ampas tahu sebagai pakan ikan, sehingga masyarakat mudah melakukannya.Selama ini para petani ikan sudah memanfaatkan limbah ampas tahu untuk pakan ikan. Namun, hal itu dilakukan secara langsung tanpa melalui proses terlebih dahulu. Padahal, ampas tahu tidak bisa diberikan kepada semua jenis ikan.Selain itu, hal ini dapat berdampak negatif, baik pada ikan maupun lingkungan hidup. Terlebih limbah tahu cair, yaitu sisa air tahu yang tidak menggumpal sehingga mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut. Selanjutnya, terjadi perubahan secara fisika, kimia, dan hayati yang menghasilkan zat beracun. Tentu hal itu menjadi media potensial bagi tumbuhnya kuman penyakit
Kamis, 17 Januari 2008
Melangkah Maju
Orang bilang "kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda", aku bilang "Kesuksesan harus diraih tanpa kegagalan" , yang dimaksud adalah bagaimana kita meraih sukses tanpa kita melalui kegagalan diri sendiri, kita bisa bercermin dengan kegagalan orang lain, belajar dari kegagalan orang lain dan cari kiat-kiat untuk mengantisifasinya. Aku sendiri sering mengalami kegagalan tapi setelah pikir-pikir aku berubah haluan akhirnya buat orang lain jadi percobaan dan beberapa kali aku coba dan alhamdulillah ampuh juga. Beberapa jenis usahaku aku raih dari hasil kesuksesan orang lain dan dari kegagalan orang lain akhirnya aku males menjadi pionir karena untuk apa kan kalau usaha kita jalankan dan belum tentu hasilnya yah...meningan yang pasti-pasti aja deh walaupun hasilnya harus besar he...he..he..
Senin, 06 Agustus 2007
Berharap dari ketidakpastian
Orang bilang "Jangan Berharap dari ketidakpastian", saya bilang "Ketidakpastian adalah sumber dari kepastian" artinya angan maupun harapan itu adalah awal dari realita. Seseorang yang ingin berhasil dan ingin sukses maka harus diawali dengan khayalan, yang tentunya barengi dengan usaha. Ada pengalaman menarik dari suatu pelatihan di Singapur dengan orang jepang, trainer katakanlah Mr.Suzuki memberikan arahan kepada kami silahkan menghayal setinggi-tingginya dan khayalan yang paling tinggi maka akan mendapatkan hadiah. Dari permainan itu bisa dikatakan orang pintar kok percaya pada khayalan yang mungkin akan menjadi kenyataan. Nah teman-teman coba kita menghayal setinggi yang kita mau dan dari khayalan itu kita jelmakan dengan ussaha jangan lupa doa adalah pupuk dari semunya. Semoga.
Kamis, 02 Agustus 2007
Kenali Diri
Orang banyak yang berjalan tanpa mengetahui siapa dirinya, salah satu contoh adalah orang yang ingin memulai usaha tanpa mengenal kemampuannya. Berawal hanya dengan semangat dan atau modal yang besar dia berusaha memulai usahanya, hal semacam ini sangat rentan dengan gejolak yang mungkin dia hadapi, kematangan berpikir dan berukur diri akan menentukan sikap dia dalam menghadapi segala kendala usaha. Sebagai contoh ada seseorang yang begitu semangatnya berusaha katakan usahanya adalah bidang perkayuan dengan informasi yang dia terima tentang keuntungan dan kerugiannya dia memulai usaha tersebut tanpa menggali informasi lain yang mungkin sangat diperlukan dalam perjalanan usahanya. Ketika ada masalah misalnya bahan bakar naik dia mulai oleng, harus bagaimana selanjutnya untuk menghitung cost yang dia pakai, kemudian ketika bahan baku naik maka semakin bingunglah dia untuk mencari penyelesaian dan ketika upah karyawan naik maka dia kolap...Dari cerita itu maka untuk memulai usaha sesorang harus betul yakin tentang pengetahuannya, tapi jangan sampai tidak yakin sehingga usahanya mundur alias tidak jadi...yang perlu adalah bagaimana kita giat untuk mencari ilmu yang diperlukan bahkan ilmu pencopetpun atau ilmu penjahat pun harus kita kuasai sebagai upaya untuk mengantisipasi kejahatan.
Rabu, 01 Agustus 2007
Merencanakan Sebuah Usaha
Sebuah usaha pada dasarnya tercetus dari penglihatan yang kemudian sesuai dan berjodo dengan isi hati kita
Langganan:
Postingan (Atom)