Selasa, 15 Januari 2013

MODEL PRAKTEK KERJA INDUSTRI BERBASIS PRODUKSI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS DAN INOVASI KINERJA SISWA SMK


A.      PENDAHULUAN
Perkembangan industri nasional, khususnya industri manufaktur, lebih sering terlihat merosot ketimbang grafik peningkatannya.Sebuah hasil riset yang dilakukan oleh sebuah lembaga internasional terhadap prospek industri manufaktur di berbagai negara memperlihatkan hasil yang cukup memprihatinkan. Dari 60 negara yang menjadi obyek penelitian, posisi industri manufaktur Indonesia berada di posisi terbawah bersama beberapa negara Asia, seperti Vietnam. Riset yang meneliti aspek daya saing produk industri manufaktur Indonesia di pasar global, menempatkannya pada posisi yang sangat rendah.
Industri manufaktur masa depan adalah industri-industri yang mempunyai daya saing tinggi, yang didasarkan tidak hanya kepada besarnya potensi Indonesia (comparative advantage), seperti luas bentang wilayah, besarnya jumlah penduduk serta ketersediaan sumber daya alam, tetapi juga berdasarkan kemampuan atau daya kreasi dan keterampilan serta profesionalisme sumber daya manusia Indonesia (competitive advantage).
Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi (1) perancangan produk, (2) pemilihan material, dan (3) tahap-tahap proses dimana produk tersebut dibuat. Pada konteks yang lebih modern, manufaktur melibatkan pembuatan produk dari bahan baku melalui bermacam-macam proses, mesin dan operasi, mengikuti perencanaan yang terorganisasi dengan baik untuk setiap aktifitas yang diperlukan. Mengikuti definisi ini, manufaktur pada umumnya adalah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas.
Industri manufaktur  lebih terbelakang dibandingkan dengan industri lainnya, hal ini karena ; keterbatasan teknologi, keterbatasan kualitas sumber daya manusia, keterbatasan dana pemerintah dan sektor swasta. Kurangnya kerja sama antara pemerintah, industri dan lembaga pendidikan & penelitian masih rendah dan  strategi pembangunan sektor industri yang kurang tepat.
Salah satu apaya untuk meningkatkan sektor industri ini adalah adanya upaya inovasi dari berbagai bidang dan berbagai pihak. Inovasi harus dilakukan yang meliputi: inovasi material, inovasi mesin, inovasi methode  dan inovasi sumber daya manusia. Empat inovasi itu harus dijalankan oleh masing-masing elemen yang berhubungan baik dari pemerintah, swasta maupun pihak lembaga pendidikan.
Salah satu Inovasi yang perlu dikembangkan terutama oleh lembaga pendidikan adalah Inovasi Sumber Daya Manusia, dimana manusia yang disiapkan masuk ke dunia industri ini bisa mengembangkan diri ketika masuk ke dunia industri dan mampu melakukan perubahan-perubahan dibidang masing-masing. Untuk menciptakan manusia seperti ini tentu dunia pendidikan harus mau peduli pada keadaan dilingkungan dunia usaha dan dunia industri. Pendidikan jangan melepaskan diri namun bersama-sama dengan dunia usaha dan industri menyiapkan sumberdaya manusia yang kreatif dan inovatif. Salah satu nya adalah melibatkan diri semua komponen pada proses pendidikan dan pembelajaran.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran melibatkan sejumlah faktor komponen manajemen pendidikan yang erat kaitannya dengan pengelolaan keseluruhan proses pembelajaran termasuk didalamnya penggunaan berbagai metode pembelajaran. Dalam konteks ini siswa perlu diintegrasikan sebaik-baiknya sehingga efektivitas pembelajaran dapat ditingkatkan. Hal tersebut didasarkan bahwa variasi kemampuan anak didik dalam belajar tidak lepas dari metode pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga perlu dicari metode yang tepat dalam upaya mewujudkan keberhasilan pembelajaran yang diharapkan.
Kualitas lulusan yang profesional dari segi pengetahuan dan keterampilan akan dapat dicapai apabila didukung oleh layanan akademik yang optimal. Peningkatan layanan akademik pada siswa akan optimal, apabila seluruh Guru dapat meningkatkan kinerjanya. Guru dalam proses pembelajaran merupakan faktor penentu dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran yang diharapkan akan memberikan kontribusi pada peningkatan mutu.
            Pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan kurikulum serta potensi siswa merupakan kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap Guru. Ketepatan pemilihan metode akan berpengaruh terhadap hasil belajar dan keberhasilan siswa mengikuti proses pembelajaran. Munculnya mata pelajaran-mata pelajaran baru yang up to date tentunya harus disajikan sedemikian rupa sehingga menarik minat siswa untuk mendalami dan menguasainya.
Praktek Kerja Industri yang selanjutnya disebut prakerin adalah salah satu  model/ kegiatan belajar mengajar yang inovatif dan produktif, yang menggabungkan pembelajaran dikelas dengan dilapangan. Prakerin memberikan wawasan kerja bagi siswa dan melatih kemampuan siswa dalam menerapkan berbagai teori dan pengalaman disekolah melalui pengalaman secara langsung di lapangan. Melalui prakerin siswa bisa mengetahui kondisi pekerjaan kesiapan mental dalam memasuki dunia kerja serta kesiapan pengetahuan yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Untuk memperoleh pengetahuan itu maka diperlukan kesungguhan dan keseriusan dalam melakukan praktek kerja baik dari pihak sekolah, siswa praktikan maupun dari pihak dunia usaha/dunia industri sehingga terjalin hubungan yang baik dan kebermanfaatan dari kedua belah pihak.
Pelaksanaan prakerin selain banyak hal yang menguntungkan , namun tidak semuanya berjalan lancar sesuai dengan harapan berbagai pihak, hal ini dikarenakan kesiapan , sistdm dan proses dari prakerin tidak dirancang dan didisign dengan bagus yang menggabungkan keinginan dari pihak sekolah dan pihak dunia usaha dan dunia industri. Dalam penelitin ini peneliti ingin mendapatkan suatu formulasi praktek kerja lapangan yang bisa memberikan nilai tambah bagi siswa, sekolah maupun industri, sehingga praktek kerja lapangan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh berbagai pihak. Keluaran dari penelitian ini akan menghasilkan suatu model pelaksanaan prakerin yang bisa dijalankan oleh siswa smk dan diterima oleh dunia usaha dan dunia industri