A. PENDAHULUAN
Perkembangan industri nasional, khususnya industri
manufaktur, lebih sering terlihat merosot ketimbang grafik
peningkatannya.Sebuah hasil riset yang dilakukan oleh sebuah lembaga
internasional terhadap prospek industri manufaktur di berbagai negara
memperlihatkan hasil yang cukup memprihatinkan. Dari 60 negara yang menjadi
obyek penelitian, posisi industri manufaktur Indonesia berada di posisi
terbawah bersama beberapa negara Asia, seperti Vietnam. Riset yang meneliti
aspek daya saing produk industri manufaktur Indonesia di pasar global,
menempatkannya pada posisi yang sangat rendah.
Industri manufaktur masa depan adalah industri-industri yang mempunyai daya saing tinggi, yang didasarkan tidak hanya kepada besarnya potensi Indonesia (comparative advantage), seperti luas bentang wilayah, besarnya jumlah penduduk serta ketersediaan sumber daya alam, tetapi juga berdasarkan kemampuan atau daya kreasi dan keterampilan serta profesionalisme sumber daya manusia Indonesia (competitive advantage).
Industri manufaktur masa depan adalah industri-industri yang mempunyai daya saing tinggi, yang didasarkan tidak hanya kepada besarnya potensi Indonesia (comparative advantage), seperti luas bentang wilayah, besarnya jumlah penduduk serta ketersediaan sumber daya alam, tetapi juga berdasarkan kemampuan atau daya kreasi dan keterampilan serta profesionalisme sumber daya manusia Indonesia (competitive advantage).
Manufaktur,
dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk.
Proses ini meliputi (1) perancangan produk, (2) pemilihan material, dan (3)
tahap-tahap proses dimana produk tersebut dibuat. Pada konteks yang lebih
modern, manufaktur melibatkan pembuatan produk dari bahan baku melalui
bermacam-macam proses, mesin dan operasi, mengikuti perencanaan yang
terorganisasi dengan baik untuk setiap aktifitas yang diperlukan. Mengikuti
definisi ini, manufaktur pada umumnya adalah suatu aktifitas yang kompleks yang
melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas.
Industri manufaktur
lebih terbelakang dibandingkan dengan industri lainnya, hal ini karena ;
keterbatasan teknologi, keterbatasan kualitas sumber daya manusia, keterbatasan
dana pemerintah dan sektor swasta. Kurangnya kerja sama antara pemerintah,
industri dan lembaga pendidikan & penelitian masih rendah dan strategi pembangunan sektor industri yang
kurang tepat.
Salah satu apaya untuk meningkatkan sektor industri ini
adalah adanya upaya inovasi dari berbagai bidang dan berbagai pihak. Inovasi
harus dilakukan yang meliputi: inovasi material, inovasi mesin, inovasi
methode dan inovasi sumber daya manusia.
Empat inovasi itu harus dijalankan oleh masing-masing elemen yang berhubungan
baik dari pemerintah, swasta maupun pihak lembaga pendidikan.
Salah satu Inovasi yang perlu dikembangkan terutama oleh
lembaga pendidikan adalah Inovasi Sumber Daya Manusia, dimana manusia yang
disiapkan masuk ke dunia industri ini bisa mengembangkan diri ketika masuk ke
dunia industri dan mampu melakukan perubahan-perubahan dibidang masing-masing.
Untuk menciptakan manusia seperti ini tentu dunia pendidikan harus mau peduli
pada keadaan dilingkungan dunia usaha dan dunia industri. Pendidikan jangan
melepaskan diri namun bersama-sama dengan dunia usaha dan industri menyiapkan
sumberdaya manusia yang kreatif dan inovatif. Salah satu nya adalah melibatkan
diri semua komponen pada proses pendidikan dan pembelajaran.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran
melibatkan sejumlah faktor komponen manajemen pendidikan yang erat kaitannya
dengan pengelolaan keseluruhan proses pembelajaran termasuk didalamnya
penggunaan berbagai metode pembelajaran. Dalam konteks ini siswa perlu
diintegrasikan sebaik-baiknya sehingga efektivitas pembelajaran dapat
ditingkatkan. Hal tersebut didasarkan bahwa variasi kemampuan anak didik dalam
belajar tidak lepas dari metode pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga perlu
dicari metode yang tepat dalam upaya mewujudkan keberhasilan pembelajaran yang
diharapkan.
Kualitas lulusan yang profesional dari segi pengetahuan dan keterampilan
akan dapat dicapai apabila didukung oleh layanan akademik yang optimal.
Peningkatan layanan akademik pada siswa akan optimal, apabila seluruh Guru
dapat meningkatkan kinerjanya. Guru dalam proses pembelajaran merupakan faktor
penentu dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran yang diharapkan akan
memberikan kontribusi pada peningkatan mutu.
Pemilihan metode pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan kurikulum serta potensi siswa
merupakan kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap Guru.
Ketepatan pemilihan metode akan berpengaruh terhadap hasil belajar dan
keberhasilan siswa mengikuti proses pembelajaran.
Munculnya mata pelajaran-mata pelajaran baru yang up to date tentunya harus disajikan sedemikian rupa sehingga
menarik minat siswa untuk mendalami dan menguasainya.
Praktek Kerja Industri yang selanjutnya
disebut prakerin adalah salah satu
model/ kegiatan belajar mengajar yang inovatif dan produktif, yang menggabungkan
pembelajaran dikelas dengan dilapangan. Prakerin memberikan wawasan kerja bagi
siswa dan melatih kemampuan siswa dalam menerapkan berbagai teori dan
pengalaman disekolah melalui pengalaman secara langsung di lapangan. Melalui
prakerin siswa bisa mengetahui kondisi pekerjaan kesiapan mental dalam memasuki
dunia kerja serta kesiapan pengetahuan yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Untuk
memperoleh pengetahuan itu maka diperlukan kesungguhan dan keseriusan dalam
melakukan praktek kerja baik dari pihak sekolah, siswa praktikan maupun dari
pihak dunia usaha/dunia industri sehingga terjalin hubungan yang baik dan
kebermanfaatan dari kedua belah pihak.
Pelaksanaan prakerin selain banyak hal yang
menguntungkan , namun tidak semuanya berjalan lancar sesuai dengan harapan
berbagai pihak, hal ini dikarenakan kesiapan , sistdm dan proses dari prakerin
tidak dirancang dan didisign dengan bagus yang menggabungkan keinginan dari
pihak sekolah dan pihak dunia usaha dan dunia industri. Dalam penelitin ini
peneliti ingin mendapatkan suatu formulasi praktek kerja lapangan yang bisa
memberikan nilai tambah bagi siswa, sekolah maupun industri, sehingga praktek
kerja lapangan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh berbagai pihak.
Keluaran dari penelitian ini akan menghasilkan suatu model pelaksanaan prakerin
yang bisa dijalankan oleh siswa smk dan diterima oleh dunia usaha dan dunia
industri